Minggu, 17 Februari 2013

DARAH SENI

Sebenarnya kebiasaan menulis itu di mulai sudah sejak dulu ketika aku duduk di bangku SMP, ketika almarhum abah-ku Nana Ardina masih ada di dunia ini, dia adalah ayah dari bapaku, guru bahasa inggris terbaiku, Sahabat satu kamarku, and my best grandfather ever, lelaki paruh baya yang tegar setelah di tinggal pergi istrinya terdahulu untuk selamanya, di tinggal mati oleh ibu dari bapaku, dan dari abahkulah mengalir darah seni di dalam diriku sampai saat ini . Singkat cerita ketika itu aku sempat mengalami fase dimana aku lebih memilih sering berbaring di sofa usang tempat duduk favorit abahku untuk menonton TV sambil memakan cemilan kecil sampai akhirnya aku tertidur lelap disitu dan terbangun ketika waktu menunjukan hampir pukul 6 sore atau ba’da magrib lalu bergegas mandi, atau selalu bermain dengan teman-teman di daerah sekitar rumahku sampai langit menuju senja.
Dia sering menggerutu kesal dan menyuruh untuk tidak lagi menyia-nyiakan waktu dengan hanya bermalas-malasan di tempat tidur namun aku acuh ketika itu karena pemikiranku pada masa itu adalah hanya tidur, sekolah, dan bermain setiap harinya dan seiring dengan itu selalu ada bisikan kata hati yang berkata “alah waktu masih panjang ini” tanpa menghiraukan nasehat, kemarahan, dan gerutuan abahku karena umurku yang masih sangat kecil ketika itu. Namun setelah di penghujung sekolahku ketika aku menginjak bangku SMK dan akan menghadapi ujian akhir Nasional beberapa bulan lagi, Beliau menghembuskan nafas terakhirnya... guru bahasa inggris terbaikku, sahabat sekamarku, kakek terbaiku sepanjang masa yang selalu menggerutu jika aku hendak bermalas-malasan di tempat tidur, dia meninggalkan aku dan seluruh keluargaku untuk selamanya dengan iringan isak tangis yang tak merelakan dia untuk pergi.
Baru setelah itu hati dan otaku tersadar setelah kepergian beliau, nasehat dan gerutuannya tentang “waktu” membuat aku terngiang-ngiang akan satu hal tersebut. Sempat datang sebuah semangat untuk melakukan yang terbaik di setiap apapun yang aku lakukan, dan berusaha untuk tidak menyia-nyiakan waktu dengan hal-hal yang tidak berguna. Namun seiring dengan hari libur panjang setelah kelulusanku di SMK waktu itu, semangat itu hanya datang sebentar dan fase malas pun kembali ke kehidupanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar