Entah
kapan semuanya dimulai dan entah apa yang membuat semuanya terasa
mangusik, namun inilah keadaan klimaks dimana gue merasakan kehidupan
yang mulai tak tenang, bumi yang menua, dan sang “waktu”
yang terkadang tak di sadari terus-menerus dengan luwesnya
menari-nari seolah menertawakan gue yang terlihat bodoh diantara
mereka. Alam yang mulai gak bersahabat, dan langit yang jarang lagi gue lihat senyumnya selalu menjanjikan cerah namun ternyata teringkari
di pertengahan hari oleh awan hitam. Dan ini tentangnya... waktu...
ya benar, waktu...
Tak tahu mengapa akhir-akhir ini hal yang satu itu selalu menyelimuti pikiran gue hingga aku terlupakan all about life enjoying, bahwa setiap manusia di berikan oleh Tuhan hak untuk tenang, damai, menikmati hidup yang di berikan-Nya dan tentunya untuk berbahagia.
Usia gue kini beranjak menuju kepala-2 bulan juni 2013 nanti, dan lagi-lagi jika gue menyadari umur gue, gue selalu berfikir dan bertanya kepada diri gue sendiri, apa yang telah gue lakukan selama 19 tahun ini?, apakah hanya memejamkan mata lalu sekedar meniup api di ukiran angka yang terletak pada kue saja setiap kali bertambahnya usia gue? Sambil melihat senyum orang-orang sekeliling gue seakan semuanya baik-baik saja? Dan selanjutnya kembali berdiam membungkam sia-sia? Kemana gue selama ini? dan lagi-lagi sang “waktu” yang menyadarkan dan mendewasakan gue.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar